Alasan Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total: Gara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kembali pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat di Ibu Kota Jakarta. Anies punya alasan karena kasus Covid-19 di DKI naik signifikan dalam 12 hari terakhir.
Dia menjelaskan, dengan kondisi yang berbeda dalam 12 hari terakhir, mesti ada perumusan kebijakan PSBB lebih ketat. Anies menyebut kenaikan ini dengan merujuk data per 30 Agustus yang jumlah kasus positif di DKI tercatat sebanyak 7.969.
Baca Juga: Fasilitas Umum yang Ditutup Anies Baswedan Selama PSBB Total
Namun, angka terus terus naik dalam 12 hari terakhir yang bertambah 3.864 kasus. "Atau bertambah 49 persen dibanding akhir Agustus," ujar Anies dalam konferensi pers dari Balai Kota DKI secara virtual pada Minggu (13/9/2020).
Anies bilang dengan rentang waktu sejak awal Maret sampai saat ini maka yang artinya sudah lebih 190 hari. Dari data itu, diketahui dalam 12 hari terakhir ternyata menyumbang 25 persen total kasus positif di Jakarta.
"12 hari terakhir kemarin menyumbang 25 persen kasus positif walaupun yang sembuh juga kontribusi 23 persen. Yang meninggal dalam 12 hari itu 14 persen," ujar Anies.
PSBB ini, menurut Anies, untuk mengendalikan potensi penyebaran virus corona yang kemungkinan terus bertambah. Jika bertambah dan tak terkendali, dampaknya besar terhadap sektor ekonomi, sosial, dan budaya.
"Menyaksikan 12 hari terakhir, kami merasa perlu untuk melakukan pengetatan agar pergerakan pertambahan di Jakarta bisa terkendali. Karena bila tak terkendali, dampak ekonomi, sosial, budaya, akan sangat besar," ujar Anies.
Anies juga menyampaikan dalam PSBB kali ini juga menutup operasional tempat hiburan malam, objek wisata, dan sekolah dilarang kegiatan belajar tatap muka langsung.
Untuk perkantoran swasta diperbolehkan beroperasional dengan syarat hanya 25 persen pegawai yang bekerja di kantor. Begitupun untuk kementerian atau lembaga yang diizinkan beroperasional dengan hanya 25 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor.
Sementara, untuk pasar dan pusat perbelanjaan tetap diizinkan dengan syarat maksimal pembatasan hanya 50 persen pengunjung.
(责任编辑:知识)
Jadi Word of the Year versi Oxford, Apa Itu 'Brain Rot'?
Intip Rumah Baru Ganjar Pranowo di Sleman, Dikunjungi Mahfud MD saat Open House Lebaran
Tak Cukup dengan Nyamuk Wolbachia, Ini 7 Cara untuk Cegah DBD
Daftar Kosmetik Ilegal di Marketplace yang Ditemukan BPOM
UGM Kembali Klarifikasi soal Ijazah Palsu Jokowi, Bawa Kesaksian Teman Seangkatan
- Abu Bakar Ba'asyir Tetap Bebas Meski Tolak Tandatangan Janji Setia Pada Pancasila
- Kata Gibran: Etos Kerja Orang Jakarta, Berangkat Subuh, Pulang Malam
- Bilang Rumah DP 0 Rupiah Diminati Warga Jakarta, Ternyata Cuma Laku...
- FOTO: Melihat Dekor Natal Gedung Putih AS, Penuh Keajaiban
- Luncurkan Program Ini, Kementerian ESDM Wujudkan Komitmen Transisi Energi Merata
- Negara Hadir Menjaga Generasi: Makanan Bergizi Gratis untuk Anak
- Menlu Retno Pastikan WNI di Timur Tengah dalam Kondisi Baik Pasca Konflik Iran ke Israel
- Saldi Isra Sebut Ada PJ Kepala Daerah Yang Tak Netral
-
75 Persen Konsumen di Indonesia Menentukan Pilihan Berdasarkan Rekomendasi AI
Warta Ekonomi, Jakarta - AI kini tak lagi sekadar hanya inovasi pelengkap, namun sudah menjadi kebut ...[详细]
-
Pemerintah akan Cari Solusi Tuntutan Pengemudi Ojol Soal Potongan Aplikasi
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah akan mencarikan solusi terkait tuntuan pengemudi ojek online (oj ...[详细]
-
Tak Cukup dengan Nyamuk Wolbachia, Ini 7 Cara untuk Cegah DBD
Jakarta, CNN Indonesia-- Nyamuk wolbachia diklaim dapat menurunkan penularan demam berdarah dengue ( ...[详细]
-
Resep Takoyaki yang Gurih dan Empuk, Camilan Unik Asal Jepang
Jakarta, CNN Indonesia-- Takoyaki adalah makanan berbentuk bola-bola yang berasal dari Kansai, Jepan ...[详细]
-
Komisi III DPR Desak Penegak Hukum Tetapkan Tersangka Pembunuh 3 Polisi di Lampung
JAKARTA, DISWAY.ID --Ketua Komisi III DPR RI Habiburrokhman meminta aparat penegak hukum untuk mengu ...[详细]
-
Versi Habib Bahar, 'Jokowi Kayak Banci' Itu Hanya Majas?
Warta Ekonomi, Jakarta - Habib Bahar bin Smith yang kini ditetapkan sebagai tersangka, sudah menegas ...[详细]
-
Sejak 2018 DKPP Terima Aduan 490, Sebanyak 79 Anggota KPU Dipecat
Warta Ekonomi, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menerima sebanyak 490 ad ...[详细]
-
Copot Baliho Garbi, Pemkot Depok Berlagak Otoriter
Warta Ekonomi, Jakarta - Penurunan baliho bertuliskan “Bosan Yang Lama? Ganti Yang Baru” menuai pole ...[详细]
-
Tekankan Etika dan Moral, Yuliot Minta CPNS ESDM Tingkatkan Kompetensi
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, menilai landas ...[详细]
-
Kasus Persekusi Banser, Kemungkinan Ada Tersangka Baru
Warta Ekonomi, Jakarta - Penyidik kepolisian mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka ...[详细]
Awas 'Brain Rot', Cegah Pembusukan Otak dengan 9 Kebiasaan Ini
Istri Penganiaya Suami Stroke Ternyata...
- 5 Fakta Emisi Batubara yang Jadi Sorotan KLH, Polusinya Lebih Mematikan
- Batalkan Penghargaan Colosseum, Anies Salahkan Plt Kadis, Eh Sampe Dicopot?
- Sekolah Ambruk di Sragen, Ganjar Pasang Badan
- Ratusan Alat Bukti Telah Diserahkan KPU Untuk Sidang PHPU
- Prabowo: Banyak Maling yang Curi Uang Rakyat, Saatnya Perbaiki Mental Elite Bangsa
- Negara Hadir Menjaga Generasi: Makanan Bergizi Gratis untuk Anak
- Bukan Layani Penumpang Pesawat, Ini Sebenarnya Tugas Utama Pramugari